DIKMAS LANTAS—Berbagai
Cara yang dilakukan pihak Kepolisian untuk meminimalisir fenomena pelanggaran
lalu lintas khususnya pengendara anak dibawah umur. Namun fenomena ini tak dapat
terselesaikan tanpa peran serta orang tua dalam menjaga sang buah hati.
Pengendara
dibawah umur saat ini merupakan
fenomena yang semakin menjamur. Mudah
saja untuk melihat fenomena ini, coba anda luangkan waktu untuk memperhatikan
sejenak waktu-waktu ketika anak sekolahan berkeliaran di waktu pagi maupun di
waktu pulang sekolahan. Kita akan melihat banyak siswa yang berseragam, baik
itu seragam SMA atau SMP bahkan SD pun kadang kita melihat
lalu lalang menggunakan Sepeda motor. Secara teknis mereka
belum memenuhi syarat untuk berkendara, terutama menggunakan sepeda motor.
Bagi
sebagian orang, fenomena seperti itu wajar saja mengikuti arus zaman. Tapi bagi
sebagian orang lagi hal itu merupakan masalah serius yang dapat membahayakan
siapa saja, terutama pengguna jalan lainnya.
Orang-orang
bilang kalau hidup ini harus di awali dengan yang positif-positif, jadi untuk
yang pertama kita bahas mengenai dampak positif pengendara di bawah umur. Saya
mencoba mencari-cari referensi positif pengendara motor disana sini, hasilnya
nihil. Banyak yang memang berpendapat bahwa pengendara di bawah umur itu
semuanya negatif. Tetapi menurut saya tidak ada hal yang hanya punya dampak
negatif semua maupun positif semua. Saya coba ambil dampak positif pengendara
di bawah umur dengan membaca pemikiran orang tua.
Sebagian
besar orang tua memberikan kendaraan motor kepada anak yang masih di bawah umur
agar memotivasi anaknya untuk bersekolah. Harapan mereka anak-anak mereka jadi
bersemangat pergi kesekolah, secara psikologi memang bisa di buktikan bahwa
kelengkapan sarana dan prasarana untuk mencapai suatu tujuan dapat memotivasi
kita untuk mengejar tujuan.
Tuntutan
ekonomi membuat para orang tua semakin sibuk, bahkan terkadang menyebabkan
tidak ada lagi waktu orang tua untuk mengurusi rumah. Hal inilah yang memicu
untuk mengajarkan sejak dini anaknya untuk bekendara. Dengan demikian mereka
dapat dimanfaatkan untuk memperoleh kebutuhan rumah ketika para orang tua sudah
lelah. Mungkin itu saja manfaat positif dari pengendara di Bawah umur.
Efek Negatif Dari Pengendara Di Bawah Umur.
Dampak negatif pengendara di bawah umur adalah tingkat
kecelakaan yang tinggi. Banyak faktor yang bisa menyebabkan demikian Antara
lain desain kendaraan yang tidak sesuai dengan pengendara yang sulit bagi
anak-anak, biasanya suka balap-balapan liar di jalan, melakukan zigzag dintara
kendaraan lainnya. Hal ini sering dilakukan oleh anak-anak di bawah umur ketika
berkendara sebab tingkat emosionalnya belum stabil.
Pengendara
di bawah umur berpengaruh besar terhadap kepribadian anak-anak ketika dewasa.
Pengendara di bawah umur dominan akan menjadi nakal dalam berkendara. Bagaikan
mengukir batu, kepribadian anak-anak yang telah tertanam sejak kecil akan
membekas hingga dewasa kelak.
Anak-anak
yang mulai bercabang pemikirannya ketika telah memiliki kendaraaan bermotor,
mereka tidak akan fokus lagi kepada sekolahnya. Di dalam pemikiran anak-anak
tersebut selalu terbayang-bayang mengenai kendaraan bermotor maupun
balapan-balapan yang akan mereka lakuka sepulang sekolah nanti. Akibatnya
prestasi pun menurun.
Ini
merupakan hal yang dialami oleh semua pengendara di bawah umur. Mereka tidak
akan tenang berkendara, sebab mereka melanggar peraturan lalu lintas. Mereka
tidak memiliki Surat Ijin Mengenmudi (SIM),
Begitupun
jika mereka melihat anggota Polsi melakukan
Sweeping, Tidak jarang diantara
pengendara di bawah umur tersebut banyak yang kabur untuk menghindari Sweeping.
Mereka takut ditangkap, dan mereka biasanya akan memacu kendaraannya secepat
mungkin. Inilah yang berpotensi memicu terjadinya kecelakaan di Jalan.
Itulah
beberapa dampak Positif dan Negatif dari pengendara Di bawah umur. Semoga bisa
menjadi bahan pertimbangan bagi kita semua untuk memikirkan baik-baik sebelum
memberi kebebasan kepada anak-anak untuk berkendara.