Rabu, Mei 25, 2016

Tabe Karaeng, Jangan Biarkan Anak Anda Menjadi “Korban Sia-Sia” Dijalan



1. Gambar Salahsatu Pengendara anak dibawah umur yang diambil gambarnya di depan swalayan Indo Maret  jalan kelara, 2. Upaya. Satlantas Polres Jeneponto  untuk menekan pelanggaran Lalu lintas pengendara anak dibawah umur dengan mensosialisasikan di sekolah SMP Negeri 1 Binamu, dan 3. Tindakan tegas pihak Satlantas terhadap pengendara anak dibawah umur.


DIKMAS LANTAS—Berbagai Cara yang dilakukan pihak Kepolisian untuk meminimalisir fenomena pelanggaran lalu lintas khususnya pengendara anak dibawah umur. Namun fenomena ini tak dapat terselesaikan tanpa peran serta orang tua dalam menjaga sang buah hati.

Pengendara dibawah umur saat ini merupakan fenomena yang semakin menjamur. Mudah saja untuk melihat fenomena ini, coba anda luangkan waktu untuk memperhatikan sejenak waktu-waktu ketika anak sekolahan berkeliaran di waktu pagi maupun di waktu pulang sekolahan. Kita akan melihat banyak siswa yang berseragam, baik itu seragam SMA atau SMP bahkan SD pun kadang kita melihat lalu lalang menggunakan Sepeda motor. Secara teknis mereka belum memenuhi syarat untuk berkendara, terutama menggunakan sepeda motor.

Bagi sebagian orang, fenomena seperti itu wajar saja mengikuti arus zaman. Tapi bagi sebagian orang lagi hal itu merupakan masalah serius yang dapat membahayakan siapa saja, terutama pengguna jalan lainnya.

Orang-orang bilang kalau hidup ini harus di awali dengan yang positif-positif, jadi untuk yang pertama kita bahas mengenai dampak positif pengendara di bawah umur. Saya mencoba mencari-cari referensi positif pengendara motor disana sini, hasilnya nihil. Banyak yang memang berpendapat bahwa pengendara di bawah umur itu semuanya negatif. Tetapi menurut saya tidak ada hal yang hanya punya dampak negatif semua maupun positif semua. Saya coba ambil dampak positif pengendara di bawah umur dengan membaca pemikiran orang tua.

Sebagian besar orang tua memberikan kendaraan motor kepada anak yang masih di bawah umur agar memotivasi anaknya untuk bersekolah. Harapan mereka anak-anak mereka jadi bersemangat pergi kesekolah, secara psikologi memang bisa di buktikan bahwa kelengkapan sarana dan prasarana untuk mencapai suatu tujuan dapat memotivasi kita untuk mengejar tujuan.

Tuntutan ekonomi membuat para orang tua semakin sibuk, bahkan terkadang menyebabkan tidak ada lagi waktu orang tua untuk mengurusi rumah. Hal inilah yang memicu untuk mengajarkan sejak dini anaknya untuk bekendara. Dengan demikian mereka dapat dimanfaatkan untuk memperoleh kebutuhan rumah ketika para orang tua sudah lelah. Mungkin itu saja manfaat positif dari pengendara di Bawah umur.

Efek Negatif Dari Pengendara Di Bawah Umur.

Dampak negatif pengendara di bawah umur adalah tingkat kecelakaan yang tinggi. Banyak faktor yang bisa menyebabkan demikian Antara lain desain kendaraan yang tidak sesuai dengan pengendara yang sulit bagi anak-anak, biasanya suka balap-balapan liar di jalan, melakukan zigzag dintara kendaraan lainnya. Hal ini sering dilakukan oleh anak-anak di bawah umur ketika berkendara sebab tingkat emosionalnya belum stabil.

Pengendara di bawah umur berpengaruh besar terhadap kepribadian anak-anak ketika dewasa. Pengendara di bawah umur dominan akan menjadi nakal dalam berkendara. Bagaikan mengukir batu, kepribadian anak-anak yang telah tertanam sejak kecil akan membekas hingga dewasa kelak.

Anak-anak yang mulai bercabang pemikirannya ketika telah memiliki kendaraaan bermotor, mereka tidak akan fokus lagi kepada sekolahnya. Di dalam pemikiran anak-anak tersebut  selalu terbayang-bayang mengenai kendaraan bermotor maupun balapan-balapan yang akan mereka lakuka sepulang sekolah nanti. Akibatnya prestasi pun menurun.

Ini merupakan hal yang dialami oleh semua pengendara di bawah umur. Mereka tidak akan tenang berkendara, sebab mereka melanggar peraturan lalu lintas. Mereka tidak memiliki Surat Ijin Mengenmudi (SIM), 

Begitupun jika mereka melihat anggota Polsi melakukan Sweeping, Tidak jarang diantara pengendara di bawah umur tersebut banyak yang kabur untuk menghindari Sweeping. Mereka takut ditangkap, dan mereka biasanya akan memacu kendaraannya secepat mungkin. Inilah yang berpotensi memicu terjadinya kecelakaan di Jalan.

Itulah beberapa dampak Positif dan Negatif dari pengendara Di bawah umur. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan bagi kita semua untuk memikirkan baik-baik sebelum memberi kebebasan  kepada anak-anak untuk berkendara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar